Dalam
mendiagnosis kerusakan pada komponen komputer, terlebih dahulu perlu
diketahui keadaan normal dari komponen tersebut. Berikut kondisi dari
masing-masing komponen yang perlu diketahui:
a) Casing
Casing
komputer jarang mengalami gangguan karena fungsinya hanya sebagai
tempat atau pelindung dari komponen komputer. Sehingga kondisi yang
perlu diperhatikan terletak pada kekuatan dan keindahan dari case
komputer. Selain itu dalam sebuah case masih terdapat beberapa komponen
seperti fan, saklar dan led indikator. Untuk mengetahui kondisi dari
komponen ini perlu dilakukan pengecekan langsung di dalam case komputer.
Perlu diperhatikan kabel saklar dan led perlu ditata atau diikat dengan
rapi . Kebersihan dari case perlu diperhatikan karena case sangat mudah
kotor dari debu dan sarang serangga.
b) Disk Drive
Untuk
mengetahui kondisi diskdrive dapat dilakukan dengan mencoba memasukkan
disket. Pastikan disket yang digunakan adalah disket yang bagus dan
sudah di coba di diskdrive yang masih bagus. Hasil dari pembacaan disket
dapat diamati dari lama tidaknya membaca disket dan suara yang
dihasilkan ketika membaca disket. Jika pembacaan file cepat dan suara
yang dihasilkan halus maka disk drive dipastikan masih bagus. Dan jika
suara yang dihasilkan sangat keras dan sering mengalami kegagalan dalam
membaca file, diskdrive sudah mengalami gangguan sehingga perlu
dilakukan pengecekan. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam
diskdrive yaitu lampu indikator dari disk drive. Lampu indikator ini
hanya menyala jika sedang mengakses diskdrive saja. Jika diketahui lampu
diskdrive tidak menyala saat mengakses floppy atau menyala terus
walaupun tidak mengakses flooppy maka dapat dipastikan diskdrive
mengalami gangguan.
c) CD ROM atau CD RW
Untuk
mengetahui kondisi CD ROM atau CD RW masih baik atau tidak, dapat
dilakukan dengan memasukkan CD. Dengan memperhatikan kecepatan membaca
file dan suara yang dihasilkan ketika membaca sebuah CD dapat diketahui
CD ROM atau CD RW masih baik atau tidak. Suara yang bising dan kadang
ada suara “krak” perlu diperhatikan kondisi dari CD-ROM atau CD-RW sudah
mengalami gejala kerusakan pada bagian mekanik. Sedangkan jika CD
mengalami gangguan ketika membaca CD dapat diakibatkan oleh optik kotor
atau mengalami kerusakan.
d) Hard disk
Kondisi
hard disk dapat dilihat dari dua sisi yaitu software dan hardware.
Namun untuk keakuratan dan ketepatan lebih baik jika digunakan software.
Dari sisi hardware hanya dapat diketahui kondisi hard disk jika sudah
mengalami gejala kerusakan yaitu dari suara hard disk yang mulai berisik
saat diakses. Sedangkan dari sisi software dapat diketahui kondisi
hardware secara lebih mendalam meliputi kondisi ruang kosong hard disk,
fragmentasi file, dan ada tidaknya bad sector pada hard disk. Untuk
mengetahui kondisi hard disk dapat digunakan tool yang sudah tersedia
dalam sistem operasi windows, yaitu scandisk dan disk defragmenter.
e) VGA Card
Kondisi
yang perlu diperhatikan untuk VGA Card yaitu dengan memperhatikan
putaran fan pada chipset VGA card tetap lancar tanpa ada bunyi yang
berisik. Sedangkan untuk sisi software dapat digunakan tool direct X,
dengan tool ini dapat diketahui ada trouble atau tidak.
f) Memori
Untuk
memastikan RAM terpasang dengan benar pastikan tidak adanya bunyi
1,2,dan 3 beep untuk AMI bios, 1-4-1, 14-2, atau 2 beep untuk bios
phoenix. Selanjutnya setelah setelah sistem dapat berjalan dengan normal
hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan memori oleh sistem.
Dengan sebuah tool seperti freeRAM xp pro dapat diketahui kondisi ruang
kosong dari RAM, dengan tool ini dapat dilakukan penyegaran terhadap RAM
atau pembersihan RAM dari program yang tak terpakai sehingga RAM dapat
bekerja optimal.
g) CPU (Central Processing Unit)
Kondisi
CPU yang perlu dipantau adalah penggunaan resource dan suhu pada
prosessor tersebut. Untuk suhu prosessor dipengaruhi dari heatsink dan
fan yang digunakan. Untuk itu kondisi heatsink harus dipastikan menempel
erat dengan prosesor, sedangkan untuk fan harus dipastikan dapat
berputar dengan lancar dan memiliki puratan minimum 5400 rpm. Satu hal
lagi yang sangat penting adalah penggunaan tegangan pada prosesoor atau
sering disebut VCORE. VCORE harus dalam lingkup toleransi, karena jika
tegangan kurang atau lebih akan bermasalah pada CPU, semua kondisi di
atas dapat dilihat dalam BIOS khususnya pada menu hardware monitor atau
untuk motherboard tertentu sudah menyediakan tool untuk memantau kondisi
dari suhu dan tegangan prosesor.
h) Power Supply
Untuk
kondisi power supply yang perlu diperhatikan adalah tegangan keluaran
12 volt dan 5 volt nya. Untuk mengetahui tegangan ini dapat digunakan
multimeter atau dengan melihat dalam BIOS khususnya pada menu hardware
monitor.
i) Motherboard
Kondisi
yang perlu diperhatikan dalam motherboard adalah suhu dan
fungsionalitas sistem itu sendiri. Untuk suhu dapat diketahui dari
hardware monitor atau mengunakan tool bawaan motherboard. Sedangkan
untuk fungsionalitas sistem dapat diketahui dengan melihat tampilan
hasil pada device manager.
j) Expansion card
Kondisi secara umum yang perku diketahui pada expansion card
adalah posisi expansion card yang telah terpasang dengan sempurna pada pca slot ISA atau PCI dengan benar. Jika komponen ini telah terpasang dengan benar maka komponen tersebut akan terdekteksi oleh sistem, dan selanjutnya tinggal menginstall driver yang sesuai. Komponen yang sudah dikenal oleh sistem akan otomatis terdeteksi dan dapat digunakan oleh sistem PC.
adalah posisi expansion card yang telah terpasang dengan sempurna pada pca slot ISA atau PCI dengan benar. Jika komponen ini telah terpasang dengan benar maka komponen tersebut akan terdekteksi oleh sistem, dan selanjutnya tinggal menginstall driver yang sesuai. Komponen yang sudah dikenal oleh sistem akan otomatis terdeteksi dan dapat digunakan oleh sistem PC.
Tool Atau Program Check Komponen
a) Bios
Bios merupakan firmware yaitu sebuah tool yang telah disediakan
dalam motherboard. Cara untuk masuk kedalam bios tergantung dari merk
bios yang digunakan. Untuk jenis bios AMI AWARD dengan menekan tombol del saat start komputer, sedangkan untuk bios yang lain dengan menekan F2 atau F1 (tergantung
optional di BIOS). Bios dapat digunakan untuk mendeteksi hard disk yang
terpasang dan dapat juga digunakan untuk mengetahui kondisi suhu dari
CPU, dan motherboard. Selain mendeteksi suhu dapat juga digunakan untuk
mendeteksi kecepatan putaran fan CPU dan FAN system motherboard.
Tegangan juga dapat diketahui dari bios, tegangan yang dapat dimonitor
adalah tegangan pada CPU atau VCORE serta, tegangan 3.3 volt, 5.0 volt
dan tegangan 12 volt.
b) Device manger
Device
manager digunakan untuk mengetahui kondisi komponen PC secara
menyeluruh. Yaitu kondisi bahwa komponen sudah dapat dideteksi oleh
sistem atau kondisi komponen tidak mengalami trouble pada drivernya.
Device manager juga dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan
komponen untuk keperluan tertentu. Dari device manager inilah dapat
dilakukan update driver.
c) Disk defragmenter
Disk
defragmenter merupakan tool bawaan windows, tool ini digunakan untuk
merawat hard disk dari file yang terfragmentasi. File yang
terfragmentasi akan mengurangi space hard disk dan akan memperlambat
sistem.
d) DirecxtX
DirectX
digunakan untuk mendiagnosis secara keseluruhan komponen yang
berhubungan dengan multimedia, seperti VGA card, soundcard, dan LAN
card. Selain digunakan untuk mengetahui kondisi di atas directX juga
dilengkapi dengan tool yang mampu digunakan untuk mendiagnosa sebuah
komponen dalam kondisi trouble atau tidak. Untuk VGA
card dilengkapi dengan test directdraw dan test direct3D, untuk sound
dan music dilengkapi dengan test direct music dan test direct sound.
e) Scandisk
Scandisk
digunakan untuk melakukan perawatan hard disk dan system, meliputi:
file alocation table, struktur file, ada tidaknya bad sector dalam hard
disk. Tool ini akan otomatis dijalankan saat start ketika terjadi
unclean shutdown akibat gagal listrik atau salah menekan tombol power.
Tool scandisk dapat dipanggil dari start programaccesoriess system tool scandisk.
Setelah terlihat maka akan disediakan pilihan untuk memilih drive apa
yang akan discan dan juga terdapat dua pilihan jenis scan yang diberikan
yaitu standard format dan trough format. Standard format hanya akan
mengecek file dan foler yang error, sedangkan through digunakan untuk
men-scan file dan folder dari error ditambah dengan scan surface hard
disk, dimana akan ditunjukkan hasil report meliputi kapasitas, ruang
kosong hard disk, ada atau tidaknya bad sector, jumlah file dan folder
termasuk yang terhidden dapat terlihat dalam report scan disk.
f) Free RAM XP pro 1.40
Free RAM XP pro 1.40 merupakan freeware, tool ini digunakan
untuk memonitor pengunaan dari resource dari RAM, CPU, virtual memory,
penggunaan memory secara menyeluruh dalam sistem, dan lama uptime sebuah
komputer. Sedangkan perintah go digunakan untuk membersihkan RAM dari
penggunaan program yang tak terpakai lagi. Hasil akhirnya akan
ditampilkan report hasil dari pembersihan dengan tool freeRAM XP pro
1.4. Kita dapat diketahui perbedaan dari jumlah free space dari sebelum
dilakukan pembersihan dan setelah dilakukan pembersihan.
0 komentar:
Posting Komentar